Pengantar Islam bagi Era Modern

Judul Buku: An Introduction to Islam

Penulis: Tariq Ramadan

Penerbit: Oxford University Press

Tebal Buku: xxii+250 halaman

Tahun Terbit: 2017

Pertama kali saya akan meresensi buku pemikir Islam abad duapuluhsatu, Tariq Ramadan. Beliau adalah profesor di bidang studi keislaman, Universitas Oxford, Kampus St. Anthony. Ia hidup di dunia dimana Islam merupakan agama minoritas, dan muncul berbagai tudingan terhadap kalangan muslim di negara tersebut: Inggris. Namun ia tidak pernah patah arang dalam usahanya memahamkan kepada khalayak umum, bahwa islam bukanlah agama kekerasan. Buku ini merupakan salah satu usahanya dalam memberikan pemahaman tersebut dan dirangkum dalam beberapa tema penting yang sedang berkembang di negara maju.

Karya Tariq yang satu ini memang ditujukan sebagai pengantar bagi muslim maupun non-muslim di negara-negara dunia pertama (Eropa dan Amerika Serikat). Yang hendak digarisbawahi olehnya ialah mengenai pilar-pilar dunia keislaman, pondasi utama dalah melaksanakan syariah, yakni Shalat benar-benar dijelaskan sejak subuh hingga Isya’ dan waktu-waktu dimana ibadah ini harus ditunaikan, perbedaan antara sunni dan syiah ialah saat syiah menggabungkan dhuhur dan ashar, maghrib dan isya’, sedangkan sunni tidak memperbolehkan hal ini kecuali pada kondisi tertentu. Juga mengenai zakat dan puasa yang pastinya kita akan pahami jika memang muslim yang baik (banyak perdebatan mengenai muslim yang baik, ada yang berargumen bahwa tidak harus yang baik itu yang melaksanakan pilar-pilar Islam, tapi berbuat baik sudah menjadi muslim yang baik merupakan argumen yang idiot dan tidak perlu lagi dihiraukan).

Tariq menjelaskan pula mengenai hirarki ilmu pengetahuan dalam Islam, dimana pastinya Qur’an dan Hadits menempati posisi tertatas tanpa perlu ditanyakan lagi. Setelah dua hal tersebut ada syariah yang dimaknai sebagai konsep umum mengenai kehidupan, lalu ulum qur’an (ilmu mengenai Qur’an) dan ulum hadits (ilmu mengenai Hadis), mereka bertiga pada taraf yang sama. Dibawah dari tiga hal ini ada ilmu kalam yang berkenaan dengan filsafat, hubungan antara wahyu dan akal juga kebebebasan manusia yang semuanya terinspirasi sebagian besar dari Yunani. Lalu ada Ilmu akidah yang bicara mengenai ketauhidan, Tuhan, malaikat, para nabi dan takdir.

Selanjutnya ada Usul Fiqh yang merupakan pondasi hukum Islam (Fiqih) didalamnya merupakan penjelasan lanjut dari prinsip umum seperti ijtihad, ijma’ dan qiyas (nantinya akan masuk kepada Fiqih yang berisi dua: Fiqih Ibadah yakni aturan ritual peribadatan dan fiqih muamalat yakni aturan mengenai hubungan antara manusia). Dua ilmu terakhir ialah Ilmu akhlaq mengenai tingkah laku individu dalam berhubungan dengan Tuhan dan manusia lainnya juga Ilmu Tasawuf yang berisi jalan-jalan menuju Tuhan yang kerapkali disebut mistisisme oleh orang barat.

Adapun dalam buku ini dijelaskan mengani pola hubungan persaudaraan antar umat Islam dalam bentuk pernikahan. Bagi beliau, Islam selalu mendorong pernikahan antar etnis dan ras agar dapat bersatu, namun pernikahan beda agama itu hal lain. Bagi seorang lelaki muslim diperbolehkan untuk menikahi perempuan non-muslim (namun dengan konsekuensi bahwa tugas perempuannya akan berbeda dengan perempuan muslim), akan tetapi perempuan muslim wajib hukumnya untuk menikah dengan lelaki beragama muslim.

Hal lain ialah pembahasan mengenai poligami yang ia tekankan sedang menarik untuk dibicarakan. Banyak orang mengganggap poligami adalah sifat Islam yang diskriminatif terhadap perempuan, salah! Dahulu di jazirah Arab, masyarakatnya dapat menikah dengan banyak perempuan, dan Islam hadir untuk membatasi hal tersebut menjadi empat, itupun dengan aturan-aturan yang sangat ketat. Banyak yang tidak paham bahwa monogami sangat didukung oleh Islam sedangkan poligami ditolerir (bukan diwajibkan). Beberapa syarat yang harus ditepati ialah persetujuan dari istri pertama dan perilaku yang adil dalam memperlakukan semua istrinya, kondisi dimana monogami akan lebih bisa dibanding poligami. Ada beberapa kasus dimana syarat pertama dilakukan oleh si perempuan karena dipaksa oleh si lelaki, hal ini bukanlah sifat seorang muslimin dan tidak seharusnya dilakukan.

Banyak isu-isu lain yang diangkat oleh Tariq Ramadan dalam bukunya yang satu ini. Buku ini merupakan pegangan bagi pelajaran dasar mengenai Islam di Eropa dan ditujukan terutama bagi kelompok muallaf dan juga mereka yang butuh pencerahan mengenai kondisi Islam sekarang. Ia menjelaskan dengan obyektif dimana Islam itu adil dan benar namun terkadang muslim nya lah yang bertindak tidak sesuai. Bagi Tariq, menjadi seorang muslim itu berusaha menjadi adil dan beradab, Islam tidak melulu mengenai peribadatan, Islam itu adalah kehidupan yang telah kita tempuh, komitmen dalam melakukan kebaikan dimanapun dan kapanpun. (rez)