Judul Buku: Dependent Accumulation and Underdevelopment
Penulis: Andre Gunder Frank
Penerbit: Monthly Review Press
Tebal Buku: xx+226 halaman
Tahun Terbit: 2009
Mempelajari pembangunan tidak pernah lepas juga dengan kata keterbelakangan (underdevelopment) dan ketergantungan (dependency). Dua problematika ini muncul sebagai salah satu obyek keberadaan dari pembangunan itu sendiri. Pembangunan sendiri tercetus sejak tahun 1949 dalam pidato inugurasi Presiden Harry Truman yang ditujukan pada negara-negara terbelakang, sejak inilah dunia terbagi-bagi dalam sebuah strata atau susunan yang memunculkan teori sistem dunia. Teori ini adalah sintesa dari pemikiran berbagai Marxis yang dipengaruhi oleh Mahzab Annales dan teori ini menjadi trending topic bahkan hingga sekarang, karena membahas Kapitalisme dalam skala dunia. Sejauh ini, Andre Gunder Frank adalah seorang Marxis yang memang fokus dalam permasalahan ini dan mengambil salah satu kontinen dengan keberhasilan yang cukup signifikan sebagai contoh, Amerika Latin.
Imperialisme sudah lama berdiri di Amerika Latin, bahkan sejak abad keenambelas mereka sudah memasuki benua tersebut. Tapi apa yang membedakan Amerika Latin di periode sekarang, daripada negara Asia dan Afrika lainnya adalah mereka menang melawan imperialisme tersebut dengan merebut kemerdekaannya sendiri, tanpa campur tangan pihak asing. Kemerdekaan itu mereka jaga sepanjang tahap ketiga dari akumulasi kapital di dunia dan pembangunan kapitalis di negara berkembang. Dan yang hebat adalah, meskipun berbeda dalam segi apapun daripada benua lain, bahwa model produksi dan pembangunan dari negara terbelakang dari Amerika Latin nyatanya sama dengan yang ada di Asia dan Afrika, meskipun Amerika Latin baru saja berkembang di abad ketujuhbelas. Adapun fokus dari buku ini adalah menyelidiki perkembangan ketergantungan ekonomi, politik dan ideologi di daerah metropolis yang dimiliki para borjuis Amerika Latin dan negara mereka yang merdeka.
Para Borjuis Amerika Latin ini, setelah mengalahkan musuh mereka yang berada didalam maupun diluar negeri, secara antusias akan mencontoh model kebijakan dan doktrin dari pasar bebas yang ditempat lain bahkan dipaksakan oleh pemerintahnya. Contoh lain dari kolaborasii borjuis Amerika Latin dalam proses akumulasi kapital dunia dan pembangunan kapitalis adalah tindakan politik dari sebuah perubahan sosial dengan konsekuensi ekonomi jangka panjang yang dimulai dibanyak negara di Amerika Latin pada abad kesembilanbelas yang menandakan munculnya Reformasi Liberal.
Reformasi Liberal sendiri dimaknai oleh para reformis dan para pengikutnya sebagai perubahan besar dalam masyarakat yang dirangsang oleh pencerahan ideologi dari negara-negara inti. Pengaruh negara inti ini sangat susah untuk ditolak dan tidak hanya bersifat ideologis atau dalam bentuk budaya. Dan penerimaan Amerika Latin terhadap ideologi ini, seperti perdagangan bebas, bukan karena logika atau daya tarik dari paham liberal, bahkan sebaliknya, reformasi liberal dalah masih sebuah contoh perubahan di Amerika Latin dalam susunan ekonomi, politik, sosial dan budaya dan sebuah perubahan dari kebijakan politik sebagai respon terhadap hubungan kolonial kapitalis dengan negara-negara pusat.
Bukan sebuah kebetulan saat reformasi liberal ini muncul di Amerika Latin, saat negara-negara pusat butuh peningkatan produksi dan ekspor dari negara-negara di Amerika Latin seperti bahan mentah dan bahan makanan, bukan karena gagasan-gagasan liberal yang beberapa waktu sebelumnya tiba terlebih dahulu. Reformasi Liberal pun menjadi musuh dari kaum koservatif gereja karena mengambil lahan mereka. Pengambilan lahan ini diperkuat dengan pemikiran mengenai kepemilikan pribadi ketimbang kepemilikan korporat milik gereja atau kepemilikan komunal milik Orang Indian, dua segmentasi ini terusir dari wilayahnya bahkan lebih parah daripada saat penjajahan Spanyol. Dan wilayahnya diubah secara masif dan cepat menjadi lahan produksi yang dimiliki oleh perusahaan privat dari luar negeri.
Adanya permasalahan-permasalahan ini (yang masih hanya sebagian saja) di Amerika Latin membuat mereka selalu diterbelakangkan oleh negara-negara pusat dan menciptakan pembangunan yang tidak merata disana, apalagi kondisi tersebut akan semakin diperkuat dengan munculnya kekuatan internasional sebagai pengatur sistem perdagangan multilateral di dunia. Adapun perdagangan yang tidak seimbang membuat negara-negara Amerika Latin menjadi tergantung kepada negara pusat. Melihat dari kondisi negara-negara di Amerika Latin sekarang seperti mereka memang ditakdirkan untuk menjadi tergantung dan terbelakang. (rez)